Dua Kendala Dalam Perkembangan Dunia Entrepreneurship
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis
atau wirausaha ini lah yang bisa menjadi obat untuk penyakit ekonomi di
negara kita. Dimana sekarang Indonesia ini sedang butuh sekali
peningkatan ekonomi khususnya dalam bidang ekonomi rill. Dan itu tidak
mungkin naik dan berkembang kecuali dengan munculnya para pengusaha atau
entrepreneur baru.
Peningkatan ini memang sudah terasa,
dimana tadi sudah saya katakan bahwa makin banyak bermunculannya
buku-buku dan seminar yang diadakan dengan tema entrepreneurship. Dan
memang ini juga memunculkan para pengusaha baru. Tapi disini masih ada
beberapa celah atau kesalahan dari makin populer dan meningkatnya dunia
entrepreneurship ini, yaitu munculnya para pengusaha yang hanya anget-anget tai ayam (muncul lalu tenggelam) dan ketidak beranian para calon pengusaha untuk memulai sebuah usahanya.
Bukan hendak menggurui, tapi ini hanya
yang saya perhatikan dari lingkungan dan teman-teman sekitar saya.
Dimana memang perkembangan dunia kewirausahaan ini menjadikan kata
bisnis ini semakin populer. Tapi ketidak beranian para calon pengusaha
inilah yang menjadikan BISNIS ini hanya sebuah kata yang populer saja tapi tidak ada realitanya.
Saya merasakann sendiri bagaimana
sulitnya untuk memulai sebuah usaha bagi para calon pengusaha baru. Dan
itu memang sebuah kendala bagi pengusaha baru, tapi kita tetap harus
berani dan memulai sebuah langkah jika ingin menjadikan sebuah raksasa
bisnis. Dan hanya ada satu kunci yaitu “take Action”.
Dan satu lagi penyakit untuk para
pengusaha, penyakit ini bukan menyerang calon pengusaha baru. Tapi ini
menyerang para pengusaha baru yang memang sudah mulai usaha. Ada
sebagian orang yang sudah mulai usahanya tapi tidak lama dari itu,
ketika mereka menghadapi masalah-masalah di awal bisnisnya. Mereka
gulung tikar dan akhirnya hilang entah kemana dari dunia entrepreneur.
Atau masyarakat biasa menyebutnya anget-anget tai ayam (baru muncul
setelah itu hilang lagi).
Itulah 2 penyakit yang menyerang perkembangan dunia entrepreneurship
Tidak ada komentar:
Posting Komentar