Isolasi Mikroba
Kulturisasi
bakteri untuk keperluan yang bermanfaat, pada umumnya dilakukan dengan
biakan murni. Biakan murni hanya mengandung satu jenis. Untuk
mengisolasi bakteri dalam biakan murni, umumnya digunakan dua prosedur
yaitu: metode agar cawan dengan goresan dan metode agar tuang.
Biakan
adalah medium yang mengandung organisme hidup. Medium itu menye-diakan
zat makanan untuk pertumbuhan bakteri. Berbagai resep ramuan untuk
membuat media telah dibuat untuk memungkinkan tumbuhnya jenis-jenis
tertentu. Medium pilihan dan diferensial bermaafaat untuk memisahkan
beberapa jenis.
Identifikasi
jenis menggunakan semua sifat yang berkaitan dengan jenis. Hal ini
mencakup morfologi, daya gerak, sifat biokimianya, kebutuhan akan
oksigen, reaksi pewarnaan Gram, dan beberapa diantaranya sifat
kekebalan.
Dalam
pemeliharaan kultur terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
sehingga tidak hanya mempertahankan sel agar tetap hidup, tetapi dapat
juga memperta-hankan sifat-sifat genotip dan fenotipnya.
Terdapat 3
metode dalam pemeliharaan kultur, antara lain penyimpanan kultur dengan
cara pengeringan; metabolisme terbatas; dan penyimpanan kultur dengan
cara liofilisasi. Metode yang sering digunakan adalah pengeringan beku.
Pertumbuhan dan Multiplikasi
Pertumbuhan
didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan
struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti
pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa
dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel
atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba.
Pertumbuhan
mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang
berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase
stasioner dan fase kematian. Pada fase kematian eksponensial tidak
diamati pada kondisi umum pertumbuhan kultur bakteri, kecuali bila
kematian dipercepat dengan penambahan zat kimia toksik, panas atau
radiasi.
Metode
pengukuran pertumbuhan yang sering digunakan adalah dengan menentukan
jumlah sel yang hidup dengan jalan menghitung koloni pada pelat agar dan
menentukan jumlah total sel/jumlah massa sel. Selain itu dapat
dilakukan dengan cara metode langsung dan metode tidak langsung. Dalam
menentukan jumlah sel yang hidup dapat dilakukan penghitungan langsung
sel secara mikroskopik, melalui 3 jenis metode yaitu metode: pelat
sebar, pelat tuang dan most-probable number (MPN). Sedang untuk
menentukan jumlah total sel dapat menggunakan alat yang khusus yaitu
bejana Petrof-Hausser atau hemositometer. Penentuan jumlah total sel
juga dapat dilakukan dengan metode turbidimetri yang menentukan: Volume
sel mampat, berat sel, besarnya sel atau koloni, dan satu atau lebih
produk metabolit. Penentuan kuantitatif metabolit ini dapat dilakukan
dengan metode Kjeldahl.
Virus Bakterial
Bakteriofage
(fage) adalah virus yang menginfeksi bakteri dan hanya dapat
bereproduksi di dalam sel bakteri. Kemudahan relatif dalam penanganannya
dan kesederhanaan infeksi fage bakteri membuatnya menjadi suatu sistem
model bagi penelaahan patogenesitas virus maupun banyak masalah dasar di
dalam biologi, termasuk biologi seluler dan molekular serta imunologi.
Fage pada
hakekatnya terdiri dari sebuah inti asam nukleat yang terkemas di dalam
selubung protein pelindung. Reproduksi virus bakterial yang virulen
mencakup urutan umum sebagai berikut: adsorbsi partikel fage, penetrasi
asam nukleat, replikasi asam nukleat virus, perakitan partikel-partikel
fage baru, dan pembebasan partikel-partikel fage ini di dalam suatu
ledakan bersamaan dengan terjadinya lisis sel inang. Fage-fage virulen
telah digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri patogenik.
Virus Hewan dan Tumbuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar